Artikel Kota Malang

Artikel Kota Malang

Dari beberapa kalimat yang saya tulis ada beberapa macam hal yang ada dalam kolom Artikel Kota Malang. Salah satunya adalah KEGIATAN HUT KOTA MALANG KE-94 yang diseenggarakan pada tanggal 06 April 2008 yang berlangsung hari ini pada jam 07.00 sampai selesai. Terdapat banyak panitia atau polisi yang mengamankan jalannya kegitan ini dan dalam acara ini terdapat hiburan berupa Music, Olahraga dan lain-lain. Pada halaman bawah anda dapat melihat sejarah tentang kota Malang yang selama ini tidak kita ketahui yang tidak tahu saja…. ?…..

KEGIATAN HUT KOTA MALANG KE-94

A. ACARA POKOK
B. ACARA HIBURAN/KEMERIAHAN
C. ACAR LOMBA/OLAHRAGA
D. KEGIATAN SOSIAL

KEGIATAN WALIKOTA

Minggu,6April2008

Pukul : 06.00 WIB
Tempat : MIJS Jalan Soekarno Hatta Malang
Acara : Memberangkatkan Gerak Jalan Sehat
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Graha Blessed Immanuel Families, Jl. Mundu 24 Malang
Acara : Kebaktian Perayaan Paskah se Kota Malang

KEGIATAN WALIKOTA Sabtu, 5 April 2008

Pukul : 05.30 WIB
Tempat : Start Jalan Ijen (Depan Gereja Ijen), Finish Stadion Gajayana Malang
Acara : Maraton Nasional Malang dan Lomba Lari 10 Km

Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Gedung Sasana Budaya Universitas Negeri Malang
Acara : Musyawarah Nasional Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BK-LDK) se Kota Malang

Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Halaman Depan Balaikota Malang
Acara : Pesta Rakyat HUT Kota Malang ke-94

KEGIATAN HUT KOTA MALANG KE-94 A. ACARA POKOK
1. Panjatan Do’a
Tanggal : 31 Maret 2008
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Balaikota Malang
2. Upacara Bendera
Tanggal : 1 April 2008
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Halaman Balaikota Malang
3. Tumpengan/Ramah Tamah
Tanggal : 1 April 2008
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Balaikota Malang

B. ACARA HIBURAN/KEMERIAHAN
1. Pesta Rakyat
Tanggal : 5 April 2008
Pukul : Mulai 09.00 WIB s/d 24.00 WIB
Tempat : Halaman Depan Balaikota Malang
2. Pawai Lampion
Tanggal : 12 April 2008
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Start di Simpang Balapan, Finish di JL. Trunojoyo Malang
3. Wisata Panen Raya ‘Prosesi Adat Panen Raya’
Tanggal : 26-27 April 2008
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Kel. Cemorokandang Kec. Kedungkandang
4. Malang Kembali Ke-3 Tahun 2008
Tanggal : 22 Mei 2008
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Jl. Ijen Malang
5. Peresmian WARMASIF (Warung Mayarakat Informasi) Oleh MENKOMINFO RI, Lomba Blogger, Penandatangan Sampul Hari Pertama dan Peluncuran Perangko Seri Peringatan 94 Tahun Kota Malang, Pameran Filateli, Pameran Buku Karya Walikota Malang.
Tanggal : 12 April 2008
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Kantor Pos Kota Malang, JL. Merdeka Selatan No. 5 Malang

C. ACAR LOMBA/OLAHRAGA
1. Gerak Jalan Kecamatan :
a. Kec. Lowokwaru : 16 Maret 2008
b. Kec. Klojen : 23 Maret 2008
c. Kec. Sukun : 30 Maret 2008
d. Kec. Blimbing : 27 April 2008
e. Kec. Kedungkandang : 20 April 2008
Start dan Finish di Kecamatan masing-masing Pukul 06.00 WIB
2. Malang 94 Fun Bikecycle For Earth
Tanggal : 30 Maret 2008
Pukul : 06.00 WIB
Tempat : Start di Depan Balaikota Malang, Finish di Stasiun Kota Malang
3. Marathon NAsional Malang dan Lomba Lari 10Km
Tanggal : 6 April 2008
Pukul : 05.30 WIB
Tempat : Start di Simpang Balapan, Finish Stadion Gajayana
4. Lomba Burung Berkicau
Tanggal : 13 April 2008
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Halaman Dinas Kimpraswil Kota Malang, Jl. Bingkil Malang
5. Gerak Jalan Malang-Turen
Tanggal : 26 April 2008
Pukul : Start Pukul : 15.00 WIB – Selesai
Tempat : Startdi Stadion gunung kembar Turen dan Finis di Stasiun Kereta Api Malang, Jl. Trunojoyo

D. KEGIATAN SOSIAL
1. Donor Darah
Tanggal : 1 April 2008
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Tarekot Malang
2. Tumpeng Maut (Malang Ulang Tahun)
Tanggal : 1 April 2008
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Halaman Depan Balaikota Malang.

KEMERIAHAN DALAM PESTA RAKYAT


Acara demi acara dalam rangka HUT Kota Malang ke-93 di tahun 2007 dalam pelaksanaannya berjalan secara lancar, menarik dan unik sesuai target. Sampai hari ini (5 April 2007) para panitia penyelenggara masih riwa-riwi (sibuk) untuk mempersiapkan acara untuk mempersiapkan semaksimal mungkin. Rangkaian acara HUT ke-93 akan berakhir sekitar bulan Juni Mendatang, baik acara keolahragaan, sosial maupun kemeriahan karena di acara pokok sudah digelar beberapa waktu yang lalu.

Beberapa hadiah/kado yang diberikan kepada masyarakat Kota Malang diungkapkan dengan berbagai bentuk yang berbeda, supaya masyarakat benar-benar satisfy (puas). Sabtu 07 April 2007 akan digelar “pesta rakyat” yang bertempat di halaman Balaikota Malang. Berbagai macam acara akan tersuguhkan di malam itu, yang jelas Kota Malang akan terlihat “sumringah“ menghiasi berbagai sudut Kota dan diharap juga bisa “kaendahan iso ngresep teko jeroning ati“ (keindahan itu semoga bisa meresap sampai kehati yang paling dalam).

Penanggung jawab kegiatan pesta rakyat, Ir Hadi Santoso, saat jumpa pers di Ruang Tumapel Rabu (4/34) kemarin mengatakan, bahwa dalam acara ini akan ada berbagai suguhan-suguhan menarik yang dikemas sedemikian rupa. Diantaranya pertunjukan barongsai dari yayasan Eng An Kiong, dilanjutkan dengan Live Music dari Class X band. Nerro Band (Malang) akan mengawali pertunjukan, setelah itu tarian tradisional dari Diknas Kota Malangyang akan memukau menyambut kedatangan para tamu, . Tak kalah, Live Music dari Kupu-kupu Band (Surabaya) juga akan unjuk gigi. Selanjutnya yang paling ditunggu-tunggu penonton kehadiran Walikota Malang, Wakil Walikota Malang. Ketua DPRD Kota Malang dan Kapolwil akan memberikan kado kepada masyarakat melalui lantunan lagu-lagu nge-hit diiringi Arok Band.

Fireworks (kembang api) akan sekaligus akan mewarnai Pesta Rakyat nanti. “Panitia menyiapkan kembang api cukup banyak, yang akan diluncurkan dari depan balaikota. Lamanya kembang api yang akan memecah di angkasa dengan berbagai bentuk ini selama 15 menit” jelas Sony, sapaan Hadi Santoso

Ditambahkannya, kehadiran Swerve dari negara tetangga (Philipina) akan lebih attractive lagi. Yang akan menyuguhkan kebolehannya kurang lebih 25 menit dengan lagu-lagunya yang khas. Kehadiran band dari luar negeri ini merupakan bentuk partisipasi dari warga negara lain dalam memeriahkan Pesta Rakyat sebagai salah satu rangkaian peringatan ulang tahun Kota Malang ke-93.

Lawak Kartolo cs, juga tidak kalah menarik yang tentunnya akan mengocok perut penonton. Tidak tanggung-tanggung penonton dapat menyaksikan sekaligus menikmati lelucon Kartolo dalam waktu 60 menit non stop. D’Cross band (Malang) juga akan menghibur pada larut malam untuk menambah meriahnya suasana,

Setelah beberapa rangakaian acara tadi akan diakhiri dengan Musica Rock dangdut, yang pastinya penonton akan secara spontan ikut bergoyang. “Acara ini gratis. Karena untuk memberikan pada warga Kota Malang yang merayakan ulang tahun ke 93” tambah Sony.

Sejarah Kota Malang

A. Sekilas Kota Malang

Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard kawasan sekitarnya. hanya dinikmati oleh keluarga- keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumiharus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengundang keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim disana untuk bernostalgia.

Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

Sejalan perkembangan tersebut di atas, urbanisasi terus berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan pemerintah, sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang selanjutnya akan berakibat timbulnya perumahan-perumahan liar yang pada umumnya berkembang di sekitar daerah perdagangan, di sepanjang jalur hijau, sekitar sungai, rel kereta api dan lahan-lahan yang dianggap tidak bertuan. Selang beberapa lama kemudian daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi kualitas lingkungan hidup mulai terjadi dengan segala dampak bawaannya. Gejala-gejala itu cenderung terus meningkat, dan sulit dibayangkan apa yang terjadi seandainya masalah itu diabaikan.

Sekilas Sejarah Pemerintahan

  1. Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.

  2. Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota

  3. Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas

  4. Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen

  5. Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.

  6. 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja

  7. 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang

  8. 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia

  9. 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda

  10. 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.

  11. 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

GELAR YANG DISANDANG KOTA MALANG

1. Paris of Java

Karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang bersih, bagaikan kota “PARIS” nya Jawa Timur.

2. Kota Pesiar

Kondisi alam yang elok menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur

3. Kota Peristirahatan

Suasana Kota yang damai sangat sesuai untuk beristirahan, terutama bagi orang dari luar kota Malang, baik sebagai turis maupun dalam rangka mengunjungi keluarga/famili.

4. Kota Pendidikan

Situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk belajar/menempuh pendidikan.

5. Kota Militer

Terpilih sebagai kota Kesatrian. Di Kota Malang ini didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira disekitar lapangan Rampal., dan pada jaman Jepang dibangun lapangan terbang “Sundeng” di kawasan Perumnas sekarang.

6 Kota Sejarah

Sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Singosari, Kediri, Mojopahit, Demak dan Mataram. Di Kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan Kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.

7. Kota Bunga

Cita-cita yang merebak dihati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna warni bunga

PENDUDUK DAN SOSIOLOGI

Jumlah
Kota Malang memiliki luas 110.06 Km. persegi, Kota dengan jumlah penduduk sampai akhir Juni 2005 sebesar 782.110 jiwa. Kepadatan penduduk kurang lebih 7106 jiwa per kilometer persegi. Tersebar di 5 Kecamatan (Klojen = 125.824 jiwa, Blimbing = 167.301 jiwa, Kedungkandang = 152.285 jiwa, Sukun = 174.184 jiwa, dan Lowokwaru = 162.516 jiwa), 57 Kelurahan, 10 Desa, 505 RW dan 3.649 RT

Komposisi
Etnik Masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA). Komposisi penduduk asli berasal dari berbagai etnik (terutama suku Jawa, Madura, sebagian kecil keturunan Arab dan Cina)


Agama
Masyarakat Malang sebagian besar adalah pemeluk Islam kemudian Kristen, Katolik dan sebagian kecil Hindu dan Budha. Umat beragama di Kota Malang terkenal rukun dan saling bekerja sama dalam memajukan Kotanya. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak jaman kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja (Alun2, Kayutangan dan Ijen) serta Klenteng di Kota Lama. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren dan Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara


Seni Budaya
Kekayaan etnik dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Tari Topeng, namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan gaya kesenian Jawa Tengahan (Solo, Yogya), Jawa Timur-Selatan (Ponorogo, Tulungagung, Blitar) dan gaya kesenian Blambangan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi). Untuk mengetahui lebih jauh tentang daerah2 lain disekitar Kota malang silahkan kunjungi : Daerah Sekitar Kota Malang


Bahasa
Bahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan bahasa Madura adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Dikalangan generasi muda berlaku dialek khas Malang yang disebut ‘boso walikan’ yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, contohnya : seperti Malang menjadi Ngalam. Gaya bahasa di Malang terkenal kaku tanpa unggah-ungguh sebagaimana bahasa Jawa kasar umumnya. Hal menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi


Pendatang
Kebanyakan pendatang adalah pedagang, pekerja dan pelajar / mahasiswa yang tidak menetap dan dalam kurun waktu tertentu kembali ke daerah asalnya. Sebagian besar berasal dari wilayah disekitar Kota Malang untuk golongan pedagang dan pekerja. Sedang untuk golongan pelajar / mahasiswa banyak yang berasal dari luar daerah (terutama wilayah Indonesia Timur) seperti Bali, Nusa Tenggara, Timor Timur, Irian Jaya, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.

B. Asal Mula Kota Malang

Dalam lambang Kota Malang tertulis sesanti berbunyi MALANG KUCECWARA yang berarti “Tuhan menghancurkan yang bathil dan menegakkan yang baik”. Sesanti itu disyahkan menjadi semboyan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang pada tanggal 1 April 1914.

Semboyan tersebut erat kaitannya dengan asal mula Kota Malang yang pada masa Ken Arok lebih kurang 8 abad yang lampau menjadi nama tempat di sekotar candi bernama Malang. Letak candi itu masih menjadi tanda tanya dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Daerah Malang dan sekitarnya termasuk Singosari merupakan pusat kegiatan politik dan budaya sejak tahun 760 s/d tahun 1414 berdasarkan tulisan batu di Dinoyo. Kegiatan selama masa itu di ikuti oleh kegiatan budaya tidak dapat di gambarkan sebagai perkembangan satu dinasti saja, melainkan merupakan rangkaian kegiatan politik dan budaya dari beberapa turunan.

Demikian diungkapkan oleh almarhum Prof. Drs. S. Wojowasito dalam tulisannya tentang sejarah dan asal mula Kota Malang.

Lebih jauh di ungkapkan dari beberapa keturunan itu,ada yang jelas terpisah dalam arti tidak ada hubungan antara satu keturunan dengan keturunan lainnya, seperti keturunan Dewasimba, Gajayana di Dinoyo dengan keturunan Balitung. Daksa, Tulodog dan Hawa, akhirnya Sindhok. Keturunan berlangsung kepada Dharmawangsa, Airlangga hingga yang terakhir yaitu Kertajaya (1215 – 1222).

Kemudian timbulnya dinasti Ken Arok merupakan estafet pertama dari raja-raja Majapahit sampai raja terakhir Bhre Tumapel (1447-1451). Pada waktu Ken Arok menampakkan kegiatannya, Tumapel hanya merupakan semacam kabupaten dari daerah Jenggala yang pada waktu itu praktis berada di bawah kekuasaan Kertajaya dari Kediri. Batara Malangkucecwara, disebut di dalam piagam tahun 908 dekat Singosari. Piagam tahun 907 itu menerangkan bahwa orang-orang yang mendapat piagam itu adalah pemuja-pemuja batara dari Malangkucecwara, Putecwara Kutusan, Cilebhedecwara dan Tulecwara. Penyebutan nama-nama seperti Batara dari Malangkucecwara, putecwara dansebagainya membuktikan bahwa nama-nama itu adalah nama raja-raja yang pernah memerintah dan pada saat di makamkan di dalam candi lalu disebut Batara. Dengan disebutkannya piagamDinoyo, sekarang adalah Kelurahan Dinoyo, maka masuk akal jika candi malangkucecwara itu ada dekat Kota Malang sekarang.

3. TRIBINA CITA KOTA MALANG

Dalam salah satu Sidang Paripurna Gotong Royong Kotapraja Malang pada tahun 1962 ditetapkan Kota Malang sebagai :

1. Kota Pelajar / Kota Pendidikan
2. Kota Industri
3. Kota Pariwisata

Ketiga pokok tersebut menjadi cinta-cita masyarakat Kota Malang yang harus di bina. Oleh karena itu kemudian di sebut

TRIBINA CITA KOTA MALANG


Kota Malang sebagai Kota Pendidikan,

Merupakan potensi daerah yang memiliki nilai jual dan daya saing baik di tingkat regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dunia pendidikan menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi perubahan yaitu dengan adanya tuntutan masyarakat memperoleh fasilitas pendidikan yang baik dan berkualitas. Upaya yang dilaksanakan adalah dengan menciptakan visi dan misi pendidikan Kota Malang, menjalin mitra dengan lembaga perguruan tinggi baik dalam bidang pengkajian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam pengembangan kualitas Kota Malang pada umumnya.
Kota Malang dipenuhi oleh berbagai sekolah, kampus perguruan tinggi, lembaga pendidikan non formal atau tempat-tempat kursus, serta sejumlah pondok pesantren. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang cukup memadai seperti tempat pemondokan, toko buku, super market, plaza, pusat pelayananan kesehatan masyarakat serta fasilitas penunjang lainnya yang tak kalah penting adalah adanya angkutan umum (transpotasi) yang tersedia ke penjuru kota (memiliki 25 jalur), yang menghubungkan 3 (tiga) terminal yang ada di Kota Malang, yaitu terminal Arjosari (arah Surabaya), terminal Gadang (arah Blitar), terminal Landungsari (arah Jombang/Kediri). Krisis ekonomi yang berkepanjangan membawa dampak ekonomi yang sangat berat bagi warga Kota Malang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun dengan segala keyakinan dan senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka krisis yang berkepanjangan ini sedikit-demi sedikit dapat teratasi. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan usaha yang seluas-luasnya serta menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki daya saing di pasar kerja.

Kota Malang Sebagai Kota Industri

Kota Malang sejak dulu sangat dikenal dengan industri rokok kreteknya. Diversifikasi produk industri kecil dan menengah yang mulai bangkit sejak berlangsungnya krisis ekonomi, masih memerlukan bimbingan dalam hal peningkatan mutu, teknis dan penanam modal untuk mempercepat pemulihan pembangunan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan, serta untuk perkembangannya di masa mendatang. Sedangkan industri besar yang ada di Kota Malang masih perlu adanya wahana untuk diperkenalkan secara luas, sehingga semakin mendukung produktivitas Kota Malang sebagai Kota Industri.
Kota Malang Sebagai Kota Pariwisata

Dengan potensi alam yang dimiliki oleh Kota Malang, yaitu pemandangan alam yang elok serta hawa yang sejuk, teduh dan asri serta bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda, Kota Malang layak menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Berbagai pilihan tempat perbelanjaan, baik yang bersifat tradisional maupun modern yang tersebar di berbagai penjuru kota sangat menunjang Kota Malang sebagai Kota Pariwisata. Perkembangan pusat-pusat perbelanjaan modern ini seiring dengan perkembangan kawasan perumahan yang melaju dengan pesat seakan tidak ada lagi lahan yang tersisa di Kota Malang. Di era otonomi daerah dan era globalisasi saat ini upaya pembangunan di segala bidang yang telah dilaksanakan merupakan sebuah langkah awal peningkatan citra, posisi dan peran Kota Malang dalam percaturan hubungan antar Kota, antar Propinsi, maupun antar Bangsa. Sekaligus merupakan sebuah peluang dan harapan yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat Kota Malang sendiri

4. Logo Kota Malang

lambang kota malang

Keterangan :

  • Motto “MALANG KUCECWARA” berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar

  • Arti Warna :

    • Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia

  • Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran

  • Hijau adalah kesuburan

  • Biru Muda berarti Kesetiaan pada Tuhan, Negara dan bangsa

  • Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Perda No. 4/1970.

Bunyi semboyan pada lambang “MALANG KUCECWARA”

Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah

“MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU”

yaitu terjemahan dari :

“MALANG NOMINATOR, SURSUMMOVEOR”

.

Yang disyahkan dengan “Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027”. Semboyan baru itu diusulkan oleh Almarhum Prod.DR. R.Ng.Poernatjaraka, dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada jaman Ken Arok.

5. Visi dan Misi Kota Malang

Pemerintah Kota Malang dalam pelaksanaan pembangunan berpedoman pada PROPEDA dimana dialamnya termuat Visi Kota Malang, yaitu :

“TERWUJUDNYA KOTA MALANG YANG MANDIRI, BERBUDAYA,
SEJAHTERA DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”

Mandiri, artinya bahwa kedepan Kota Malang diharapkan mampu membiayai sendiri seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkan segala sumber daya lokal (SDA, Potensi Daerah SDM yang dimiliki).

Berbudaya, artinya bahwa pelaksanaan otonomi daerah tetap mengedepankan nilai-nilai Ke-Tuhanan, nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Kota Malang dan mengembangkan pendidikan untuk mengantisipasi perkembangan Kota Malang menuju kota Metropolis.

Sejahtera, artinya bahawa pelaksanaan pembangunan yang di laksanakan di Kota Malang kesemuanya diarahkanm pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota, baik secara materiil maupun spirituil.

Berwawasan Lingkungan, artinya bahwa pelaksanaan pembangunan yang di laksanakan tetap berupaya untuk menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman Kota Malang.

MISI

Dalam rangka mewujudkan Visi Kota Malang tersebut, penjabaran Misi Kota Malang untuk tahun 2004 – 2008 adalah :

    1. Mewujudkan Kota Malang sebagai kota pendidikan melalui peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat miskin perkotaan;

  1. Mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Sehat melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat bagi masyarakat kurang mampu dan meningkatkan penghijauan kota;

  2. Mewujudkan semangat dan cita-cita reformasi dalam upaya pemulihan ekonomi kota menuju terwujudnya Indonesia baru berlandaskan pada: negara dengan pondasi system kehidupan ekonomi, social, budaya yang dijiwai prinsip-prinsip demokrasi kebangsaan dan keadilan social dalam ikut serta menertibkan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan Kota Malang;

  3. Mewujudkan tuntutan reformasi dalam tatanan system politik pemerintahan dan tatanan paradigma pembangunan berdasarkan pada: wawasan kebangsaan, demokrasi, persatuan dan kesatuan, otonomi daerah, iman dan takwa, budi pekerti, hak asasi manusia, dan keadilan sosial;

  4. Mewujudkan upaya reformasi melalui pembenahan system administrasi publik dan system administrasi kebijakan publik, dengan syarat rasa kebersamaan seluruh masyarakat yang pluralistic, persatuan dan kesatuan, kerjasama dan merupakan gerakan rakyat;

  5. Menjadikan tekad mengentaskan kemiskinan menjadi landasan prioritas pembangunan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa;

  6. Mendayagunakan secara optimal potensi penduduk, posisi georafis strategis, dan sumberdaya alam yang memadai untuk memajukan masyarakat kota Malang dan kontribusi maksimal bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Tinggalkan komentar